kontrasepsi IUD
IUD
merupakan singkatan dari Intra Uterine
Device, atau dikenal pula dalam Bahasa Indonesia sebagai AKDR yang merupakan singkatan dari Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. IUD adalah salah satu jenis alat kontrasepsi serupa benang yang dipasang di dalam tubuh Wanita.
Jenis-jenis IUD
d. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini
kontrasepsi IUD
(Single Link)
Terimakasih Telah Membaca Artikel Berjudul kontrasepsi IUD Semoga Bermanfaat.
Jenis-jenis IUD
a.
Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi
lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal
lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode
ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal
dan amenorhea.
b. Copper-
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter
batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu)
yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti
halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T
c. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm.
Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau
375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar
small (kecil), dan mini.
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang
paling baik ialah pada waktu mulut peranakan
masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid.
Yang boleh menggunakan IUD adalah:
•· Usia reproduktif
•· Keadaan nulipara
•· Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
•· Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
•· Setelah melahirkan dan tidak menyusui
•· Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
•· Risiko rendah dari IMS
•· Tidak menghendaki metoda hormonal
•· Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
•· Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
•· Perokok
· Gemuk ataupun kurus
Kontraindikasi
•Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
•· Belum pernah melahirkan
•· Adanya perkiraan hamil
•· Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dar
alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
•· Perdarahan vagina
yang tidak diketahui
•· Sedang menderita infeksi alat genital
(vaginitis, servisitis)
•· Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
•· Kelainan bawaan uterus
yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
•· Penyakit trofoblas yang ganas
•· Diketahui menderita TBC pelvik
•· Kanker alat genital
•· Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
Keuntungan
•Sangat efektif. 0,6 –
0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 –
170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
•· IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
•· Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A
dan tidak perlu diganti)
•· Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
•· Tidak ada efek samping hormonal
dengan CuT-380A
•· Tidak mempengaruhi kualitas dan volume
ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
•· Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
•· Dapat digunakan sampai
menopause
•· Tidak ada interaksi dengan obat-obat
•· Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian:
•Efeksamping yang umum terjadi:
•Perubahan siklus haid (umumnya pada tiga bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
•Haid lebihlama dan banyak
•Perdarahan atau sepoting antar menstruasi
•Saat haid lebih sakit
•Komplikasi lain:
•Merasakan sakit dan kejang selama tiga sampai lima hari setelah
pemasangan
•Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia
•Pervorasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
•Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
•Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
•Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
PRP dapat memicu invertilitas.
•Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelviks diperlukan dalam pemasangan
AKDR. Sering kali perempuan takut selama pemasangan
•Sedikit nyeri dan perdarahan atau spoting terjadi segera setelah pemasangan
AKDR. Biyasanya menghilang dalam satu sampai dua hari
•Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan
terlatih yang harus melepaskan AKDR
•Mungkin AKDR kluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
AKDR dipasang segera setelah melahirkan)
•Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk
mencegah kehamilan normal
•Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu kewaktu untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarina kedalam vagina ,
sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.
Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
•2 sampai 4 hari setelah melahirkan
•40 hari setelah melahirkan
•setelah terjadinya keguguran
•hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
•menggantika metode KB lainnya
kontrasepsi IUD
Terimakasih Telah Membaca Artikel Berjudul kontrasepsi IUD Semoga Bermanfaat.