makalah dan askeb KB suntik DMPA


makalah dan askeb KB suntik DMPA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang-*-
Tingginya angka kematian Ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah,sehingga diadakan program keluarga berencana (KB) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian Ibu. Banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria, hanya saja yang menjadi masalah saat ini,kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi,kerugian,keuntungan,serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Alat kontrasepsi yang sangat mudah didapatkan adalah kondom yang bisa kita dapatkan di minimarket. Tugas kita sebagai bidan yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu keluarga memiliki 2 orang anak.

B.     Tujuan
1.      Asuhan kebidanan KB untuk mendokumentasikan tanggung jawab profesional dan memelihara kerahasiaan.
2.      Keluarga berencana (KB) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan keluarga.
3.      Masyarakat dapat menjadikan KB sebagai pola kehidupan, artinya masyarakat mengetahui, memahami, serta menyadari pentingnya KB.
4.      Masyarakat dapat menggunakan salah satu metode (alat kontrasepsi) setelah memahami kegunaannya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana
1. Pengertian
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008).
Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008). Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1998).

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).

2. Tujuan Keluarga Berencana
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
a.    Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita (Hanafi, 2002). Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.

b.    Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
c.    Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
d.   Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
e.    Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi (Suratun, 2008).

3. Sasaran program KB
a.         Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antar 15-49 tahun, karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi (suratun, 2008)


b.         Sasaran Tidak Langsung
1)        Kelompok remaja usia 15-19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target untuk menggunakan alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian aborsi.
2)        Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita, dan pemuda), yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS (Hartanto, 2004).
3)        Sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi (Prawirohardjo, 2005 A).

4. Manfaat Usaha KB dipandang dari segi kesehatan
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita (Suratun, 2008).


B. Akseptor Keluarga Berencana
1.      Pengertian
Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

2.      Jenis-jenis Akseptor KB
a.         Akseptor Aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.
b.         Akseptor Aktif Kembali adalah pasangan usia subur yang telah menggunakan kontrasepsi selama tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti/istirahat kurang lebih tiga bulan berturut-turut dan bukan karena hamil.
c.         Akseptor KB Baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atau PUS yang kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.
d.        Akseptor KB Dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.

e.         Akseptor Langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
f.          Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi lebih dari 3 bulan (BKKBN, 2007).

C. Pasangan Usia Subur
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi (Suratun, 2008).
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang istrinya berumur 15-49 tahun atau pasangan suami-istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid (datang bulan) (BKKBN, 2009).

D. Kontrasepsi
1.      Pengertian
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun, 2008).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan variabel yang mempengaruhi fertilitas (Prawirohardjo, 2005 B) Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan (Mochtar, 1998).

2.      Akseptor KB menurut sasarannya
Akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi tiga fase yaitu:
a.         Fase menunda kehamilan
b.        Masa menunda kehamilan pertama, sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun. Karena umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini pasangan belum mempunya anak, serta efektifitas yang tinggi. Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR dan cara sederhana

c.         Fase mengatur/menjarangkan kehamilan
d.        Periode usia istri antara 20-30 tahun merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2–4 tahun. Umur terbaik bagi ibu untuk melahirkan adalah usia antara 20-30 tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu : efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan masih mengharapkan punya anak lagi, dapat dipakai 3–4 tahun sesuai jarak kelahiran yang direncanakan, serta tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Kontrasepsi yang cocok dan disarankan menurut kondisi ibu yaitu : AKDR, suntik KB, Pil KB atau Implan
e.         Fase mengakhiri kesuburan/tidak hamil lagi
f.         Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30 tahun tidak hamil lagi. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu jika pasangan akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, Implan, Suntik KB dan Pil KB (Suratun, 2008).
3.      Syarat-Syarat Kontrasepsi
Hendaknya kontrasepsi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.    Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b.    Efek samping yang merugikan tidak ada
c.    Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d.   Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
e.    Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya
f.     Cara penggunaannya sederhana
g.    Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas
h.    Dapat diterima oleh pasangan suami istri (Mochtar, 1998).

4.      Cara-cara kontrasepsi
Cara-cara kontrasepsi dapat dibagi menjadi beberapa metode :
a. Pembagian menurut jenis kelamin pemakai
1) Cara atau alat yang dipakai oleh suami (pria)
2) Cara atau alat yang dipakai oleh istri (wanita)
b. Menurut pelayanannya
1) Cara medis dan non-medis
2) Cara klinis dan non-klinis

c. Pembagian menurut efek kerjanya
1) Tidak mempengaruhi fertilitas

2) Menyebabkan infertilitas temporer (sementara)
3) Kontrasepsi permanen dengan infertilitas menetap
d. Pembagian menurut cara kerja alat/cara kontrasepsi
1)   Menurut keadaan biologis: senggama terputus, metode kalender, suhu    badan dll
2)   Memakai alat mekanis : kondom, diafragma
3)   Memakai obat kimiawi : spermisida
4)   Kontrasepsi intrauterina : IUD
5)   Hormonal : pil KB, suntikan KB, dan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
6)   Operatif : tubektomi dan vasektomi
e. Pembagian umum dan banyak dipakai adalah
1)   Metode merakyat : senggama terputus, pembilasan pasca senggama, perpanjangan masa laktasi
2)   Metode tradisional : pantang berkala, kondom, diafragma dan spermisida
3)   Metode modern:
a) Kontrasepsi hormonal : pil KB, suntik KB, alat kontrasepsi bawah kulit.
b) Kontrasepsi intrauterina : IUD
4)   Metode permanen operasi : tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria (Mochtar, 1998)

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PUS Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi
Beberapa hal yang merupakan faktor sehingga pasangan usia subur tidak menggunakan alat kontrasepsi antara lain:
1. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah hasil tau dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya, apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Soekidjo Notoadmodjo, pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif yaitu :
a. Tahu (know)
Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah faham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menyimpulkan dan menyebutkan contoh, menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

2. Efek Samping
Efek samping adalah perubahan fisik atau psikis yang timbul akibat dari penggunaan alat/obat kontrasepsi, tetapi tidak berpengaruh serius terhadap kesehatan klien (BKKBN, 2002). Menurut Hartanto (2004), dengan belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar100% sempurna, maka ada 3 (tiga) hal yang sangat penting untuk diketahui oleh calon akseptor KB yakni: efektivitas, keamanan dan efek samping.
Reaksi efek samping yang sering terjadi sebagai akibat penggunaan alat kontrasepsi adalah:
a. Gangguan Haid (Amenorhoe): tidak datangnya haid setiap bulan pada akseptor KB yang menggunakan suntik KB 3 (tiga) bulan berturut-turut.
b. Perubahan Berat Badan: biasanya kenaikan berat badan lebih sering disebabkan karena pemakaian alat kontrasepsi pil dibanding suntik KB.
c. Pusing dan Sakit Kepala: timbul rasa sakit pada kepala namun ini hanya bersipat sementara (Hartanto,2004).



3. Pendapatan Keluarga
Pendapatan adalah jumlah penghasilan seluruh anggota keluarga. Pendapatan berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi dan teratur membawa damfak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan, papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun tidak demikian dengan keluarga yang pendapatannya rendah akan mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan (Keraf, 2001).
4. Agama
Agama adalah merupakan keyakinan yang dianut seseorang yang dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Para pemuka agama menyadari bahwa dalam membangun bangsa, pengaturan masalah kependudukan merupakan masalah utama yang perlu ditangani dengan cermat. Mereka memahami bahwa KB tidak bertentangan dengan agama dan merupakan salah satu upaya untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidak pedulian masyarakat.
Agama-agama di Indonesia umumnya mendukung KB. Agama Hindu memandang bahwa setiap kelahiran harus membawa manfaat. Untuk itu kelahiran harus diatur jaraknya dengan berKB. Agama Buddha, yang memandang setiap manusia pada dasarnya baik, tidak melarang umatnya berKB demi kesejahteraan keluarga. Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya berKB. Namun sedikit berbeda dengan agama Katolik yang memandang kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman sesuai dengan kehendak Allah.
Untuk mengatur kelahiran anak, suami-istri harus tetap menghormati dan menaati moral katolik dan umat katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak subur. Jadi jelas bahwa Islam membolehkan KB karena penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, menunjang program pembangunan kependudukan lainnya dan menjadi bagian dari hak asazi manusia.
Program KB di Indonesia, seperti halnya negara Islam lain, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduknya dan agama bukan penghambat untuk mencapai cita-cita ini. Mengingat peran penting tokoh agama dalam mendukung Program KB Nasional, BKKBN di semua tingkat hendaknya memperkuat kemitraannya dengan mereka. Tokoh-tokoh agama yang muda melalui lembaga masing-masing atau bersama-sama agar diberdayakan dan diajak serta dalam mendukung program KB Nasional (Samekto, 2008).


BAB III
PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA
NY.D UMUR 26 Th P1 A0 Ah1
DI BPS SAYANG IBU, SLEMAN-YOGYAKARTA

NO.REGISTER                      : 1345
TANGGAL/JAM MASUK    : 6 Januari 2012/ 15.00 WIB
RAWAT DI RUANG                        : -

I.         PENGKAJIAN DATA   Tanggal: 6-01-2012 , jam: 15.00WIB, Oleh: Bidan
A.    DATA SUBJEKTIF
1.    Identitas
Istri                                          Suami
Nama               :           Ny. D                                     Tn. L
Umur               :           26 tahun                                  30 tahun
Agama             :           Islam                                       Islam
Suku/bangsa    :    Jawa / Indonesia                    Jawa / Indonesia
Pendidikan      :           S1                                            S1
Pekerjaan         :           Guru                                        Guru
Alamat                        :         Jl. Janti                                    Jl. Janti
No. telp           :       08199995678                          08192345645
2.    Alasan datang
Ibu mengatakan baru melahirkan 4 bulan yang lalu, sedang menyusui dan sekarang ingin menggunakan KB
3.    Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA)
4.    Riwayat menstruasi
Menarche         : 14 tahun                                siklus   : 28 hari
Lama               :  6  hari
Keteraturan     :           teratur                          tidak teratur
Sifat darah       :           encer                            bergumpal
                              Kental                         lainnya………………….
Keluhan           :           disminorea                   nyeri kepala
                              Demam                        mual muntah
                              Lainnya : Tidak ada
5.    Riwayat perkawinan
Status pernikahan        : sah                 menikah ke      : I (pertama)
Lama                           : 2 tahun          usia menikah pertama kali : 24 Th
6.    Riwayat obstetri          : P1 A0 Ah1
No
Persalinan
Nifas
Tanggal
UK
Jenis
Persalinan
Penolong
Komplikasi
JK
BB
Lahir
Laktasi
Komplikasi
1
06-09-2012

39 mg
Normal
Bidan
-
Laki-laki
2800 gr
ASI
-











7.    Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
Jenis Kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB



















8.    Riwayat Kesehatan
a.       Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Menular           :           Hepatitis                      HIV/AIDS                                                                  TBC                            Lainnya: tidak ada

Menurun          :           Asma                           Diabetes melitus
                                                Lainnya: tidak ada
Menahun         :           Hipertensi                    jantung koroner                                   Ginjal                          Lainnya: tidak ada
b.      Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)
Menular           :           Hepatitis                      HIV/AIDS                                                                  TBC                            Lainnya: tidak ada
Menurun          :           Asma                           Diabetes melitus
                                                Lainnya: tidak ada
Menahun         :           Hipertensi                    Jantung koroner
                                                Ginjal                          Lainnya: tidak ada
c.       Keturunan kembar       :           ada                  tidak
Jika ada dari                :           keluarga ibu                                                                                                     keluarga suami
d.      Riwayat ginekologi
Ada                             tidak
                        Jika ada           :
                                    Kista ovarium              tumor ovarium            
                                    Lainnya………………………….
e.       Riwayat alergi obat
Aspirin                        amoksisilin                  ampisilin
                                    gentamisin                   Lainnya: tidak ada
9.    Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.       Pola nutrisi
Makan
Frekuensi  : 3 x/hari                                  Porsi                : 1 piring
Jenis         : nasi, sayur, lauk                     Pantangan       : -
Keluhan    : -
Minum
Frekuensi  : 7-8 x/hari                               porsi                : 1 gelas
Jenis         : air putih, susu, jus                 pantangan        : -
Keluhan    : -
b.      Pola eliminasi
BAB
Frekuensi              : 1 x/hari
Konsistensi           :        lembek                keras
Warna                   : coklat
Keluhan                : -
BAK
Frekuensi              : 4-5 x/hari
Konsistensi           : cair
Warna                   :        kuning                jernih
Keluhan                : -
c.       Pola istirahat
Tidur siang
Lama        : 2 jam/hari
Keluhan    : -
Tidur malam
Lama        : 6 jam/hari
Keluhan    : -
d.      Pola aktivitas sehari-hari
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci, memasak dan sekarang sudah mulai mengajar di SD.
e.       Personal higiene
Ganti pakaian luar            : 2 x/hari
Ganti pakaian dalam        : 2 x/hari
Mandi                               : 2 x/hari
Gosok gigi                        : 3 x/hari
Keramas                           : 3 x/minggu
f.       Pola seksualitas
Frekuensi                          : 2 x/minggu
Keluhan                            : -
10.Kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan
Merokok                                  minum jamu                           
minuman beralkohol                tidak ada
Lainnya……………………………………………………
11.Riwayat psikososial spiritual
a.         Hubungan dengan keluarga
Baik                                  Tidak baik                  
b.         Hubungan dengan orang lain
Baik                                  Tidak baik                  
c.         Ibadah/spiritual
Patuh                                tidak patuh
d.        Respon ibu dan keluarga terhadap penggunaan kontrasepsi:
Ibu dan keluarga setuju dengan penggunaan kontrasepsi
e.         Dukungan keluarga terhadap penggunaan kontrasepsi:
Sangat mendukung
f.          Pengambilan keputusan dalam penggunaan kontrasepsi:
Ibu dan suami
12.  Pengetahuan ibu (tentang kontrasepsi, jenis kontrasepsi, efek samping)
-        Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kontrasepsi
-        Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang jenis kontrasepsi
-        Ibu mengatakan belum mengetahui keuntungan dan efek samping dari kontrasepsi yang dipilihnya

B.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.    Keadaan umum
Baik                                  kurang baik                 buruk
Lemas                               lainnya…………………………….
b.      kesadaran
compos mentis                  apatis                           samnolen
Sopor                                soporo comatus           koma
Lainnya…………………
c.       status emosional       
stabil                                 labil                             lainnya……..
d.      Tanda vital
Suhu              : 36,8 oC                     
Nadi              : 70 kali/menit
                                    Teratur                         tidak teratur
Pernapasan    : 18 kali/menit
                                    Teratur                         tidak teratur               
Tekanan darah: 120/80 mmHg
e.       Berat badan   : 55 kg
f.       Tinggi badan : 155 cm

2.      Pemeriksaan fisik
a.       Kepala
Mesocephalus              simetris                        tidak simetris
                                    nyeri tekan                  tidak nyeri      
nodul/massa                tidak ada massa                      
lainnya……………………………………
b.      Rambut
hitam                           pirang                         
rontok                          tidak rontok
                                    lurus                            keriting                        ikal
Lainnya………………………………….
c.       Muka
Oedema                       tidak ada oedem
bekas luka                   tidak ada bekas luka
Bulat                           oval                
Lainnya……………...................................

d.      Mata
Simetris                                   strabismus
Konjungtiva pucat                  konjungtiva tidak pucat
sklera ikterik                            sklera tidak ikterik
Lainnya…………………………………...
e.       Hidung
Mancung                     pesek
Polip                            tidak ada polip
Ada sekret                   tidak ada sekret
Lainnya……………………………………...
f.       Mulut
Stomatitis                                tidak stomatitis          
Caries gigi                               gusi berdarah              
Pembesaran kel. Tonsil            tidak ada pembesaran
Lainnya………………………….
g.      Telinga
Simetris                       asimetris         
Sekret                          tidak ada sekret          
Bersih                          kotor
Lainnya: Pendengaran normal
h.      Leher
Pembesaran kelenjar tiroid :              ada                  tidak ada
Pembesaran kelenjar parotis :            ada                  tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe :              ada                  tidak ada
Pembengkakan vena jugularis:          ada                  tidak ada
Lainnya…………………………
i.        Dada
Bunyi nafas normal                                Retraksi dinding dada           
Wheezing                                               Ronchi
Lainnya…………………………

j.        Payudara       :           simetris                        asimetris
                                  Radang                        Ada benjolan
                                    Tidak ada benjolan
Putting susu  :           menonjol                     datar                Masuk                                       bersih                         Kotor              
k.      Abdomen
Inspeksi         :           Bekas luka operasi                  tidak ada
Palpasi           :           ada massa                                tidak ada
Auskultasi
Bissing usus  :           positif                                      negatif
l.        Ekstremitas atas
Simetris              asimetris                      oedema
Fraktur               polydaktili                   lainnya…………….
m.    Ekstremitas bawah
Simetris              asimetris                      oedema
Fraktur               polydaktili                   lainnya………………
Reflek patella kanan:                        positif              negatif
Reflek patella kiri:                 positif              negatif
n.      Genitalia luar
bersih                                                      kotor
ada varises                                              tidak ada varises        
pembengkakan kel.bartolini                   tidak ada                    
Lainnya…………………………..
o.      Anus
Haemoroid                     tidak haemoroid
lainnya………………….

3.      Pemeriksaan penunjang     Tanggal : 6-01-2012,   jam:15.30 WIB
Laboratorium:       
Hb - gram%
Urine : hasil test pack (tes kehamilan) negatif.
Pemeriksaan khusus/ginekologi :
Inspekulo :
-
4.      Data penunjang
-
II.                INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny. D umur 26 tahun P1 A0 Ah1 dengan akseptor KB SUNTIK DMPA
Ds :
a.    Ibu mengatakan berusia 26 tahun
b.    Ibu mengatakan baru melahirkan pertama kali
c.    Ibu mengatakan belum pernah mengalami keguguran
d.   Ibu mengatakan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki
e.    Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan (DMPA)
Do :
a.    Keadaan baik, kesadaran compos mentis
b.    TTV: Suhu 36,8 0C, TD: 120/80 mmHg,
          R: 18x/menit, N: 70x/menit
c.    Pemeriksaan fisik:
- kepala: tidak ada nyeri tekan
- mata: konjungtiva merah mudah
- muka: tidak pucat dan tidak oedem
- genitalia: tidak ada pembesaran kelenjar bartolini
- tangan dan kaki: tidak oedem
d.   Hasil tes kehamilan negatif
B.     Masalah
Tidak ada masalah
Ds  : -
Do : -
III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Tidak ada diagnosa masalah potensial

IV.             ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Tidak memerlukan antisipasi tindakan segera

V.                PERENCANAAN                             Tanggal: 6-01-2012, jam: 15.45 WIB
1.      Beritahu kondisi ibu
2.      Jelaskan KB suntik DMPA pada ibu
3.      Jelaskan keuntungan dan efek samping KB suntik DMPA
4.      Jelaskan prosedur penyuntikan kontrasepsi DMPA
5.      Beri ibu informed choice dan informed consent
6.      Lakukan penyuntikan DMPA sesuai prosedur
7.      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang

VI.             PELAKSANAAN                              Tanggal: 6-01-2012, jam: 16.00 WIB
1.      Memberitahukan kepada ibu bahwa kondisinya dalam keadaan sehat
2.      Menjelaskan KB suntik DMPA pada ibu yaitu Depo Mendroksi Progesteron Asetat (hanya mengandung progestin), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik, tidak berpengaruh pada ibu yang menyusui.
3.      Menjelaskan keuntungan KB DMPA yaitu mencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berpengaruh terhadap ASI, sedangkan efek sampingnya yaitu timbulnya gangguan haid (amenore dan spotting) yang bersifat sementara, peningkatan berat badan, dan sakit kepala.
4.      Menjelaskan prosedur penyuntikan KB DMPA yaitu diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik intramuskular di daerah bokong (1/3 bagian antara SIAS dan lumbal ke-5)
5.      Memberikan ibu informed choice untuk memilih dan informed consent untuk meminta persetujuan atau penolakan.
6.      Melakukan penyuntikan KB DMPA sesuai prosedur yaitu jaga privasi, pakaian luar ibu diturunkan sedikit, pakai APD, desinfeksi area penyuntikan, gunakan spuit sekali pakai, suntikan KB DMPA secara IM (900) di daerah bokong (dorso gluteal) 1/3 bagian antara SIAS dan lumbal ke-5, lubang jarum menghadap atas, jarum di masukkan semua, aspirasi (pastikan tidak ada darah), kemudian masukkan DMPA.
7.      Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang yaitu pada tanggal 3 atau 4 Bulan April 2012.

VII.          EVALUASI                           Tanggal: 6-01-2012, jam : 16. 50 WIB
1.      Ibu mengerti tentang kondisinya.
2.      Ibu mengerti tentang KB suntik yang ia pakai.
3.      Ibu mengerti dengan keuntungan dan efek samping KB DMPA.
4.      Ibu mengerti tentang prosedur penyuntikan.
5.      Ibu setuju menjadi akseptor KB suntik DMPA.
6.      Ibu telah disuntik KB DMPA.
7.      Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang pada tanggal tersebut.



Bidan


(…………………….)







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB. Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh.
Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri. Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB, tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:
a.    Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa.
b.   Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa
c.    Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Ada 5 corak metoda KB:
a.    Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).
b.   Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
c.    Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
d.   Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.
e.    Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.

B.     Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak, khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak). Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak, tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak, tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.














DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana, diakses tanggal 6 januari 2012, pukul 19.39 WIB

Kartikasari, Novi Kusuma. 2009. http:// skripsistikes. wordpress. com/ 2009/ 05/ 08/ ikpiiill13/, diakses tanggal 6 januari 2012, pukul 19.46 WIB

Razali, Renardy Reza. 2008. http:// repository. usu. ac. id/ handle/ 123456789/6460, diakses tanggal 6 januari 2012, pukul 20.03 WIB

Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika



makalah dan askeb KB suntik DMPA
(Single Link)

Terimakasih Telah Membaca Artikel Berjudul makalah dan askeb KB suntik DMPA Semoga Bermanfaat.


| Home | Disclaimer | Privacy Policy | Tukaran Link | Pasang Iklan | Mr.Google | Mr.Bing | FeedBurner | FB Kami | Twitter | Mobile Version |
Link Teman : Ane |
Copyright © 2014. - All Rights Reserved
Template Created by Ridwanz Hex
Proudly powered by Blogger